.

Selasa, 28 Desember 2010

Bakti Sosial Idul Adha 1431 H Hizbul Wathan

Ayo, semua barang-barangnya dinaikkan ke atas truk” suara pak Heri memecah kesibukan masing-masing siswa dengan masin-masing barang bawaannya yang tidak bisa dibilang sedikit itu. Rupanya Senin pagi itu yang bertepatan dengan 15 Nopember para siswa SD Mutu Ngadiluwih akan berangkat kemah bakti sosial. Mereka akan berangkat menuju lapangan desa Bendosari kecamatan Kras. Dan setelah semua barang naik kemudian disusul oleh para siswa juga naik ke atas truk, segera berangkatlah truk itu.
Sesampainya di lapangan Bendosari yang terletak tepat di belakang balai desa itu ternyata sudah ada beberapa qabilah Hizbul Wathan dari sekolah lain, diantaranya adalah MI Muhammadiyah 3 Kromasan Kras serta MI Muhammadiyah 4 Ngletih Kandat. Malah beberapa diantaranya sudah selesai mendirikan tendanya.
Sebagai siswa SD Mutu Ngadiluwih tentunya sudah tidak asing lagi dengan kegiatan rutin yang diselenggarakan menjelang Hari Raya  Idul Adha tersebut, karena tiap tahun untuk kelas 4,5 dan 6 diwajibkan mengikuti kegiatan tersebut. Yang pada tahun ini diantara kegiatannya adalah :
  1. Pengobatan gratis kepada masyarakat sekitar dalam hal ini bekerja sama dengan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Kras.
  2. Bakti lingkungan sekitar bumi perkemahan dengan membersihkan mushola/masjid serta pentasyarufan beberapa perlengkapan mushola/masjid.
  3. Pawai takbir keliling pada malam harinya dengan membawa obor serta berjalan kaki mengelilingi desa sekitar bumi perkemahan.
  4. Sholat Idul Adha di bumi perkemahan dilanjutkan penyembelihan hewan qurban serta pentasyarufannya kepada masyarakat sekitar.

Solidaritas Korban Merapi Yogyakarta

Tak lengkap rasanya bila kita sebagai umat Islam hanya berpangku tangan melihat saudara-saudara kita sesama muslim menderita karena tertimpa musibah. “Pak, mie instannya ditaruh mana?” celetuk seorang siswa kepada bapak gurunya di SD Mutu Ngadiluwih pagi itu. Ya..Jum’at pagi itu memang para siswa membawa bungkusan-bungkusan berisi mie instan minimal 5 buah yang diperuntukkan kepada korban bencana letusan gunung Merapi di Yogyakarta. Bahkan saking pedulinya beberapa siswa malah membawa sampai 1 duz. Dan alhamdulillah, menjelang bel masuk sekolah dibunyikan semua mie instan siswa sudah terkumpul, kurang lebih mencapai 100 duz. Dan alhamdulillah pula hari itu juga segera dikirim ke Yogyakarta bersama dengan bantuan-bantuan lain dari berbagai tempat di Kediri. Semoga dengan kegiatan ini para siswa senantiasa memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, dan peduli terhadap orang lain yang sedang dalam kesusahan. Amiin..

Senin, 27 Desember 2010

Olimpiade Vektor Nasional di Malang

3 Oktober 2010, Suryo Eri Subroto dan Agung Rizqi Oktavian yang keduanya merupakan siswa SD Mutu Ngadiluwih mengikuti seleksi tingkat rayon Olimpiade Matematika Vektor yang dilaksanakan di SMPN 4 Kediri. Dan Alhamdulillah berkat kemurahan Allah-lah juga kedua siswa tersebut berhasil menyisihkan ratusan peserta lainnya dari berbagai daerah di Kab. Kediri dan berhak maju ke tingkat Final Olimpiade Matematika Vektor Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Universitas Negeri Malang pada 15-16 Oktober 2010.
Pada tanggal 15-16 Oktober selama 2 hari berturut-turut kedua siswa tersebut mengerahkan segala kemampuannya bersaing dengan peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Dan kembali atas ijin Allah jugalah keduanya berhasil mendapat peringkat yang lumayan bagus, yakni Agung Rizqi Oktavian mendapat peringkat 31 dan Suryo Eri Subroto menduduki peringkat 50 Nasional. Selamat kepada mereka, semoga Allah memudahkan untuk mendapat prestasi-prestasi gemilang lainnya...amiin.

Ujian Kenaikan Tingkat Tapak Suci

Sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa beladiri Pencak Silat Tapak Suci adalah bagian tak terpisahkan dari Persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri. Dan selazimnya setiap perguruan pencak silat mengadakan acara kenaikan tingkat bagi para anggotanya, yang antara lain bertujuan mengevaluasi apakah para anggotanya telah mampu atau bahkan mahir melakukan jurus-jurus yang telah diajarkan.
Demikian pula yang dilaksanakan oleh perguruan Pencak Silat Tapak Suci Pimpinan Daerah 29 Kediri. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2010 malam sampai dengan 31 Oktober 2010. Acara tersebut dihadiri anggota-anggota Tapak Suci dari berbagai kecamatan di Kediri yang kebanyakan ingin “naik kasta”, selain juga dihadiri Dewan Pendekar Tapak Suci dan beberapa dari Persyarikatan Muhammadiyah Pimpinan Daerah Kab. Kediri.
SD Mutu Ngadiluwih sebagai bagian dari keluarga Tapak Suci tak ketinggalan mengirimkan siswa-siswinya untuk mengikuti momen berharga tersebut. Bahkan untuk kelas 4 dan 5 diwajibkan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 Gurah Kediri tersebut, sedangkan untuk kelas 3 diperbolehkan mengikuti namun tidak wajib.

Minggu, 26 Desember 2010

Seleksi Pencak Silat Kabupaten Kediri

Wakil SD Mutu Ngadiluwih
Tak salah kiranya ungkapan jika beladiri dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Karenanya SD Mutu Ngadiluwih juga melatih siswa-siswinya untuk memupuk rasa percaya diri melalui kegiatan beladiri atau lebih tepatnya Pencak Silat. Tentu banyak dari kita sudah tidak asing lagi dengan nama perguruan Pencak Silat “Tapak Suci”. Dipilihnya perguruan Pencak Silat Tapak Suci sebagai kegiatan ekstra kurikuler di SD Mutu Ngadiluwih dikarenakan juga Tapak Suci merupakan bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri.
Sekitar awal Oktober kemarin, Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Daerah Kab. Kediri memperoleh undangan dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Cabang Kediri untuk mengirimkan putra-putri terbaiknya guna mengikuti seleksi pencak silat antar Perguruan se-Kabupaten Kediri.
Dan ternyata yang dipercaya oleh Perguruan Tapak Suci Kabupaten Kediri adalah wakil dari siswa-siswi SD Mutu Ngadiluwih. Tentu saja SD Mutu Ngadiluwih mengirimkan siswa-siswi terbaiknya untuk tampil pada acara tersebut.

Nonton Bareng "Sang Pencerah"

Golden Kediri
Sebagai variasi sumber pembelajaran maka dirasa perlu untuk mengajak siswa-siswi belajar di luar kelas, karena selain sebagai refreshing terhadap kejenuhan kegiatan belajar di dalam kelas, siswa juga tidak akan kehilangan momentum belajarnya walau bukan di dalam kelas, malahan siswa akan lebih mengetahui secara nyata bukan hanya teori di dalam buku.
Untuk itu SD Mutu pada awal Oktober kemarin mengajak siswa-siswinya untuk melakukan kegiatan outdoor, yaitu mengenal lebih dekat pasar modern atau istilah kerennya Mall. Dengan menyewa beberapa angkot maka berangkatlah para siswa SD Mutu mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 ke Golden Swalayan.
Selain untuk lebih mengenal tentang bentuk nyata dari pasar modern, kemudian para siswa juga diajak untuk nonton bareng film “Sang Pencerah”. Karena dalam film ini menceritakan tentang liku-liku dan perjuangan hidup sang pendiri Persyarikatan Muhammadiyah yaitu KH. Ahmad Dahlan.
 

Blogger